Selasa, 24 Maret 2015

「Lompat Tinggi」



Pengertian Lompat Tinggi
Lompat tinggi adalah salah satu keterampilan untuk melewati mistar yang berada di kedua tiangnya. Ketinggian lompatan yang dicapai oleh seorang pelompat tergantung dari kemampuan dan persiapan bertanding dari masing-masing atlet
Sejarah Lompat Tinggi
Dimulakan seawal Olimpik pada zaman Greece, rekod pertama acara Lompat Tinggi ketika di Scotland pada abad ke-19, dengan pencapaian atas 1.68 meter oleh peserta pada masa itu. Pelompat pada masa dahulu menggunakan gaya Gunting. Gaya ini sudah tidak dikenali oleh dunia lain sungguh pun masih ada peserta-peserta tanah air yang menggunakan gaya ini. Gaya ini dilakukan dengan lunjakan kaki yang jauh dari palang. Kaki bersilang diatas palang dan badan menyeberang palang dalam lakuan “duduk berlunjur”. Gaya ini tidak digalakkan sekali-kali.
Sekitar abad ke-20, teknik ini telah dimodernkan oleh warga Irish-American M.F. Sweeney’s Eastern cut-off seperti gaya Gunting, tetapi bagian belakang mendatar semasa melompat melepasi palang. Sweeney telah berjaya menciptakan teknik yang bekersan dan menciptakan rekod 6’ 5 5/8’’ (1.97m) pada 1895. Gaya Timur ini tidak ada kena mengena dengan orang Timur atau Asia. Sebenarnya, inilah gaya yang mula-mula diguna oleh Sweeny dan selepasnya maka habislah orang-orang Pantai Timur Amerika menggunakannya. Ini sebenarnya yang membolehkan gaya lompatan ini mendapat namanya hingga kini.
Seorang lagi warga Amerika, M.F. Horine, memajukan dan mencipta teknik yang lebih efisyen iaitu Gaya Guling Barat. Ia berjaya melompat setinggi 6 kaki 7 inci dalam tahun 1912 dan gayanya pula ditiru oleh semua peserta-peserta Amerika Barat. Dengan ini terdapatlah namanya Guling Barat itu. Gaya ini adalah lebih baik dan berkesan dari gaya timur atau gaya gunting. Gaya ini boleh digalakkan supaya peserta-peserta tanah air memahirinya.
Pelompat Amerika dan Rusia telah menggunakan satu gaya yang menjadi ikutan pelompat-pelompat yang lain. Ini merupakan satu gaya lompat tinggi yang cukup popular dan dari segi mekanik pergerakan gaya ini sungguh beruntung dan berkesan dari gaya-gaya lompatan yang lain. Dalam pertandingan Olimpik di Rome dalam tahun 1960, 17 orang peserta memasuki pertandingan akhir dan dari 17 orang peserta itu 14 orang menggunakan gaya kelana. Hal ini membuktikan kepopularan gaya ini.
Sarana Dan Prasarana
1.      Untuk  Awalan
         a)  Daerah awalan panjangnya tidak terbatas minimum 15 m
         b)  Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100
2.      Tiang Lompat                   
         Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja  asal kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.
3.      Bilah Lompat
         Terbuat dari kayu, metal atau bahan lain yang sesuai dengan :
         a) Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg
         b) Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm
         c) Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
4.      Tempat Pendaratan
         Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm.
10 – 20 cm.
Tujuan
          Tujuan dari lompat tinggi adalah melompat melewati mistar setinggi-tingginya dan mendarat pada matras dengan tidak menjatuhkan mistar. Untuk dapat melompat melewati mistar, tentu diperlukan kekuatan, kelentukan, dan kecepatan yang digabungkan menjadi keterampilan gerak dalam menolak, melayang di atas mistar, dan melakukan pendaratan dengan baik. 
Gaya Dalam Lompat Tinggi
1. Gaya Gunting (Scissors)
Gaya gunting bisa dikatakan Gaya Sweney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok. Tepatnya tahun 1880, selanjutnya tahun 1896 sweny mengubahnya dari gaya jongkok menjadi gaya gunting. Diganti karena kurang ekonomis.Cara melakukan: Si pelompat mengambil awalan dari tengah. Bila pelompat pada saat akan melompat, tumpuan pakai kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendarat (jatuh) dengan kaki lagi. Waktu di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.
2. Gaya Guling sisi (Western Roll)
Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.
3. Gaya Guling (Straddle)
Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil. Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk.
Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu.
4. .Gaya Fosbury Flop
1.       Awalan 
                  Awalan terdiri atas 7–9 atau 11 langkah cepat. Gerakan lari awalan dilakukan  melalui  garis  yang melengkung  pada  dua  hingga  tiga  langkah  terakhir. Kaki diarahkan sejajar dengan mistar. Lengan dipersiapkan untuk gerakan kombinasi. Badan sedikit condong ke belakang.
                  Awalan  lari pada gaya flop  lebih cepat daripada gaya straddle. Awalan lari dapat dilakukan dari tiga arah berikut.
·      Melengkung
·      Dari posisi awal tegak lurus dengan mistar, dilanjutkan dengan lari melengkung
·      Berlari lurus dari sudut menyerupai awalan lari gaya straddle untuk membuat gerakan membelakangi mistar pada saat tolakan 
2.       Tolakan
Kaki tolakan diawali dari tumit, dan menekuk tungkai tolak. Kaki menolak dalam posisi sejajar dengan mistar.
3.       Saat Melayang
Pada saat melayang, posisi badan membelakangi mistar dan kedua tungkai yang  menggantung  sedikit  ditarik.  Kedua  lengan  di  samping  badan  dan pinggul diangkat sehingga menghasilkan lengkungan pada badan.  Badan siap diturunkan dan kaki diangkat dan ditarik agar tidak mengenai mistar. Setelah itu, lutut diluruskan ke atas.
4.       Pendaratan
                  Mendarat  dilakukan  dengan  punggung,  kemudian  dilanjutkan  dengan gerak tungkai.
Peraturan asas lompat tinggi
Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki
Peserta boleh mula melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya
Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat. Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat
Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada pertandingan
Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan (walaupun semua peserta lain gagal) sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut peraturan

Skema Umum Lapangan Lompat Tinggi
·       Jalur ancang-ancang dan area/tempat bertolak
1.   Panjang minimum jalur ancang-ancang haruslah 15m kecuali dalam perlombaan minimumnya adalah 20m.
2.   Bila kondisi mengijinkan panjang minimum harus 25m
3.   Kemiringan keseluruhan maksimum jalur ancang-ancang dan tempat bertolak/ bertumpu harus tidak melebihi 1: 250 dalam arah ke pusat mistar lompat.
4.   Daeran bertumpu/bertolak haruslah yang datar
Tiang Lompat
1.   Semua bentuk dan model tiang lompat dapat digunakan asalkan mereka itu kaku-kekar.
2.   Tiang memiliki penopang yang kaku dan kokoh untuk misatar
3.    Tiang lompat haruslah cukup tinggi untuk melebihi tiang sebenarnya terhadap mana mistar lompat dinaikkan dengan minimum 10cm
4.   Jarak antara tiang lompat harus tidak kurang dari 4.00 m juga tidak melebihi dari 4.04 m.
5.    Tiang lompat/tiang harus tidak dipindah selama perlombaan berlangsung kecuali bila wasiit memikirkan bahwa apakah tempat bertumpu ataukah tempat pendratan menjadi tidak sesuai lagi. Dalam hal ini perlombaan harus dilakukan hanya setelah satu ronde/ babak telah lengkap selesai dilakukan.
·         Penopang dan Mistar
1.    Penopang harus datar dan segi empat 4 cm lebar kali 6 cm panjang.
2.    Penopang harus terpasang kokoh pada tiang lompat dan diletakkan saling berhadapan.
3.    Mistar lompat harus terbuat dari fiberglass atau materi atau bahan lain yang cocok namu bukan dari metal, bagian tengahnya / potongan melintangnya bulat silindris kecuali pada kedua ujung mistar.
4.    Berat maksimum mistar lompat tinggi harus 2 kg.
5.    Garis tengah/ diameter pada bagian mistar yang bulat silindris haruslah 30mm ( kurang lebih 1mm )
6.    Mistar lompat harus terdiri dari 3 bagian yaitu bagian batang yang silindris dan dua buah ujung mistar, yang masing-masing 30-35 mm lebar dan 15-20 cm panjang untuk maksud meletakkannya pada penopang pada tiang lompat.ssss
7.    Ujung mistar lompat harus duduk dan terletak di atas sedemikian rupa, sehingga bila mistar disentuh oleh pelompat denn\gan mudah akan jatuh ke tanah baikdi depan maupun di belakang.
8.    Penopang tidak boleh dibungkus dengan karet atau dengan bahan lain yang memiliki efek menambah friksi/ geseran antara mereka dengan permukaa mistar lompat, juga tidak dibenarkan memakai pir/ pegas apapun.
·         Tempat Pendaratan
1.    Tempat pendaratan tidak berukuran kurang dari 5m x 3m.
2.    Tempat pendaratan harus tidak lebih sempit / kecil dari pada 6m x 4m x 0.7 m
Peraturan Perlombaan Lompat Tinggi
1. Mistar Lompat 
     Mistar dapat dibuat dari metal atau kayu, berbentuk bulat atau segitiga dengan diameter minimum 25 mm dan maksimum 30 mm, dengan permukaan yang datar/rata pada kedua ujung yang berguna untuk meletakkan pada papan penopang. Panjang mistar minimal 3.64 m dan maksimal 4.00 m, berat maksimal 2.2 kg.
2. Lintasan Awalan dan Tempat Tolakan Kaki
     Panjang awalan tidak terbtas, dengan panjang minimal 5 m.
3. Tiang Lompat
     Untuk lompat tinggi semua tiang dapat dipakai asalkan kokoh, cukup tinggi, mudah memasang/menaikkan mistar dengan 5 cm atau 10 cm.
4. Tempat Mendarat
   Tempat mendarat minimal 4 x 5 m, dapat ditutup dengan matras lompat atau karet busa pengalas lompatan.
5. Peraturan Lain 
    Sebelum perombaandimulai, juri akan mengummkan tinggi mistar pertama dan kenaikan mistar. seorang pelompat boleh memulai melompat pada ketinggian mistar yang diinginkan di atas tinggi mistar minimal/pertama. Tiga kegagalan lompatan berturut-turut, si pelompat tidak berhak meneruskan perlombaan lagi. Tolakan kaki pada lompat tinggi harus dilakukan oleh satu kaki.

6. Peserta
    Peserta dapat berlomba tanpa atau memakai spikes dengan sol yang tidak boleh tebal lebih dari 13 mm. Giliran pelompat diberikan 1,5 menit setiap lompatan . Bila tejadi lompatan yang sama (tie), peserta dengan lompatan terkecil pada ketinggian dimana tie terjadi, dia pemenangya. Bila tie ini masih sama, peserta dengan jumlah yang gagal terkecil dari perlombaan, dia yang menang. Bila masih sama peserta yang jumlah lompatannya terkecil dari seluruh perlombaan dia menang. Bila masih sama dan ini berkenan dengan penentuan 1 juara, harus bertanding lagi (jump off). Setiap peserta yang terlibat tie untuk menentukan diberi hak melompat satu kali lagi pada ketinggian yang ia gagal. Dan bila tidak ada keputusan, mistar akan diturunkan setiap 1 cm setiap lompatan, sampai tie ini dapat dipecahkan.

Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 komentar

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2015 NimeToku
Designed by Abdurrahman Yusuf
Posts RSSComments RSS
Back to top